Ilmu tafsir secara Etimologi yaitu : Penjelasan, pengungkapan, dan
penjabaran kata yang samar. Secara Termenologi : penjelasan terhadap
kalamulloh, / lafadz-lafadz Alqur’an dan pemahamannya. Secara Umum Ilmu
Tafsir Yaitu : ilmu yang bekerja untuk mengetahui arti dan maksud dari
ayat-ayat al qur’an. 1. Menurut badruddin azzarkasi yaitu : memahami
ayat2 Alloh yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW, menjelaskan
makna-makna dan mengunkap hikmah dan hokum yang ada di dalamnya 2.
Jalaluddin Assuyuti : Tafsir adalah menjelaskan tentang nuzulul qur’an,
hokum-hukum yang ada di dalam al qur’an MACAM-MACAM TAFSIR : 1. Tafsir
Bil Ma’tsur /Bin Naqli / Birriwayah Bil Ma’tsur yaitu : menafsiri ayat
al qur’an dengan Al Qur’an / dengan Hadist, atau dengan Qoul Sahabat/
Tabi’in untuk menjelaskan suatu yang di kehendaki Alloh 2. Tafsir
Birro’yi / Bil Aqli / Biddiroyah : Tafsir yang menjelaskan maknanya,
mufassir berpegang teguh pada pemahamannya dengan menyimpulkan /
istibath yg didasarkan pada ro’yu semata Tafsir birro’yi ada 2 yaitu :
a. Tafsir Mahmud : suatu penafsiran sesuai dengankehendak sari’ah
(penafsiran oleh orang yg menguasai sari’ah) jaugh darikebodohan dan
kesesatan sesuai dg kaidah bahasa arab serta berpegang tegung pada
uslub-uslub dalam memahami qur’aniyah b. Tafsir Madzmum : penafsiran
tanpa berdasarkan ilmu / mengikuti hawa nafsu, dan kehendak sendiri,
tanpa mengikuti kaidah bahasa /sari’ah, tafsir madzmum termasuk haran,
sebagaimana firman Alloh Q.S. Al isro’ ayat 36: yang artinya : (“Dan
janganlah kamu mengikuti apa-apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya”) 3. Tafsir Bil Itsari yaitu : setiap ayat mempuyai makna
dlohir dan batin. Dhohir adalah yang mudah dipahami oleh akal pikiran.
Batin adalah : isyarat-isyaratnya tersembunyi dibalik itu yang hanya
diketahui oleh ahlinya 4. Tafsir Bil Izhali disebut juga metode campuran
antara tafsir bil ma’tsur dan tafsir birro’yi adalah : penafsiran al
qur’an di dasarkan atas perpaduan antara sumber-sumber tafsir riwayah yg
kuat dan shoheh dengan sumber hasilijtihad. SYARAT MENJADI MUFASSIR :
1. Tahu tentang ilmu tafsir 2. Tahu tentang ilmu bahasa arab, karena
Alloh melarang menafsirkan Al qur’an tanpa bahasa aran 3. Ilmu nahwu :
untuk mengetahui perubahan makna 4. Tahu ilmu sorrof untuk mengetahui
sighot dan mabni 5. Tahu tentang ilmu istiqoq 6. Tahu tentang ilmu
qowaidul lughoh 7. Tahu tentang ilmu balaghoh ( Ma’ani, bayan, dan
badi’) 8. Tahu tentang ilmu qiro’ah untuk mengetahui cara membaca
alqur’an 9. Mengetahui ilmu usuluddin untuk mengetahui hal yang wajib,
mustahil, dan jais bagi Alloh 10. Mengetahui ilmu usul fiq untuk
mengetahui cara pengambilan hokum dari al qur’an, ijmal,tabyin, khusus,
umum, itlaq, dan taqyid 11. Tahu ilmu azbabunnnuzul untuk mengetahui
ketentuan sebab turunnya ayat 12. Tahu ilmu qosos, ikhbar untuk qosos
tafsil dan mujmal 13. Tahu nasih mansuh untuk mengetahui ilmu yang
dihukumi dari yang lain 14. Tahu tentang ilmu hadist yang menerangkan /
almubayyin 15. Tahu tentang ilmu mauhibbah / ikhlasul mauhibbah
Mauhibbah : ilmu yang METODOLOGI TAFSIR MENURUT ABUL HAYYI AL GHIRFANI
ADA 4 YAITU : 1. Tahlili / Analitik yaitu : satu metode tafsir yang
penafsirnya menafsirkan ayat-ayat dari segala segi dan maknanya secara
urut yang tersusun dalam al qur’an 2. Ijmali yaitu : penafsiran al
qur’an secara singkat dan global dgn menjelaskan makna yg dimaksudsetiap
kalimat dgn bahasa yg ringkas sehingga dapat di pahami 3. Muqoron yaitu
: menafsirkan al qur’an dengan metode membandingkan antara ayat dengan
ayat, ayat dengan hadist, pendapat ulama’ tafsir dengan menunjolkan
perbedaan tertentu dari objek yang diperbandingkan. 4. Maudu’i yaitu :
tafsir yang menjawab al qur’an dengan cara mengumpulkan al qur’an yang
mempunyai tujuan satu yang membahas topic tertentu dan menertibkan
sesuai dengan masa turunnya selaras dengan kedudukannya HERMENEUTIKA
Hermeneutika adalah tafsir Bible. The New Encyclopedia Britannica
menjelaskan bahwa hermeneutika adalah the study of the general principle
of biblical interpretation to discover the truths and values of the
Bible (studi prinsip-prinsip umum tentang penafsiran Bible untuk mencari
kebenaran dan nilai-nilai kebenaran Bible). Bible itu sendiri adalah
kitab suci Kristen dan Yahudi, terdiri dari Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Akar katanya berasal dari bahasa Yunani Kuno ta
hermeneutika yang berarti ‘hal-hal yang berkenaan dengan pemahaman dan
penerjemahan suatu pesan’. Kata tersebut merupakan turunan dari hermes,
yang dalam mitologi Yunani dikatakan sebagai dewa yang diutus oleh Zeus
(Tuhan) untuk menyampaikan pesan dan berita kepada manusia di bumi. Dan
konsep hermeneutic itu sendiri di masa Yunani resminya digunakan untuk
kebutuhan kultural bagi menentukan makna, peran dan fungsi teks-teks
kesusasteraan yang berasal dari masyarakat Yunani kuno. Saat itu dikenal
dua model interpretasi, yaitu literal yang dikembangkan Aristoteles,
dan alegoris yang dikembangkan oleh Plato. Dalam analisis Werner,
setidaknya ada tiga lingkungan yang mendominasi pengaruh terhadap
pembentukan hermeneutika hingga sekarang : 1. Masyarakat yang
terpengaruh mitologi Yunani 2. Masyarakat Yahudi dan Kristen yang
mengalami masalah dengan teks kitab “suci” agama mereka 3. Masyarakat
Eropa zaman pencerahan (Enlightenment) yang berusaha lepas dari otoritas
keagamaan dan membawa hermeneutika keluar konteks keagamaan Ketiga
miliu ini tidak terjadi secara bersamaan, akan tetapi merupakan
tahapan-tahapan. Berdasarkan analisis tersebut, Hamid Fahmi Zarkasyi
membagi sejarah hermeneutika menjadi tiga fase, yaitu: 1. Dari mitologi
Yunani ke teologi Yahudi dan Kristen 2. Dari teologi Kristen yang
problematik ke gerakan rasionalisasi dan filsafat 3. Dari hermeneutika
filosofis menjadi filsafat hermeneutika Dari filsafat hermeneutika
inilah akhirnya hermeneutika dikembangkan dan diujicoba untuk dimasukkan
dalam kajian-kajian al-Quran oleh Fazlur Rahman (1919-1998), Aminah
Wadud, Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, Muhammad Syahrur, yang
kemudian diadapsi oleh pemikir-pemikir yang tergabung dalam Jaringan
Islam Liberal (JIL) seperti Ulil Abshar Abdalla, Lutfhie Assyaukanie dan
Taufik Adnan Amal CORAK TAFSIR / PENDEKATAN ERMENEUTIKA YAITU : 1.
Lughowi 2. Fighi/hukmi 3. Tauhidi / kalami 4. ‘ilmi 5. Falsafi 6. Sufi /
instuisi/ kepuasan batin 7. Adabi ijma’i/ kontek social kemasyarakatan